Judul Buku : The Naked Traveler 2
Pengarang : Trinity
Penyunting : Imam Risdianto
Penerbit : B-First
Tahun terbit : 2010
Tebal buku : xvi + 352 halaman
-->
Trinity (nama samaran), kembali dengan “Naked Traveler”-nya yang kedua. Trinity yang dulunya hanya “mbak-mbak kantoran” biasa ini sudah mengunjungi hampir semua provinsi di Indonesia dan 42 negara di dunia. Hengkang dari pekerjaannya, sekarang Trinity memilih untuk menjadi traveler penuh waktu dan penulis freelance. Ia menulis di blog www.naked-traveler.com dan berbagai majalah nasional.
Pada sampul “Naked Traveler 2”, terlihat komentar Tony Wheeler mengenai buku ini. Tony Wheeler ialah pendiri Lonely Planet, penerbit buku perjalanan terbesar di dunia. Mengapa bisa? Cerita awalnya, buku Wheeler yang berjudul “The Lonely Planet Story” diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh B-First (yang juga menerbitkan “Naked Traveler”). Trinity lah yang awalnya meng-endorse buku “The Lonely Planet Story” edisi Indonesia. Maka Trinity meminta Tony Wheeler, “I endorsed your book, please you endorse mine too”. Lalu sejumlah cerita di “Naked Traveler 2” diterjemahkan ke bahasa Inggris.
Seperti “Naked Traveler” sebelumnya yang merupakan curahan isi perjalanan Trinity, cerita perjalannya bukanlah seperti brosur yang hanya berisikan kalimat-kalimat indah saja supaya pembaca ingin datang ke daerah tersebut. Trinity menceritakan perjalanannya secara jujur dan apa adanya alias “naked”. Ia membahas suatu tempat dari sisi yang berbeda. Tidak hanya tempat wisatanya saja yang diceritakan, tetapi juga apa yang ada di tempat tersebut sampai bagaimana tingkah laku penduduk daerah tersebut. Seperti kata pepatah yang dilampirkan di intro buku ini “It’s not the destination, but the journey”. Ya, buku ini menceritakan perjalanan, bukan tempat tujuan saja.
Ada cerita dimana Trinity suka memperhatikan polisi di daerah-daerah yang ia kunjungi. Suatu ketika ia menemukan polisi di Fiji yang mengenakan rok miring rumbai-rumbai. Ia juga bercerita bahwa polisi di negara komunis jarang terlihat, karena kebanyakan polisi di negara komunis berpakaian biasa supaya bisa memata-matai orang. Trinity juga menulis tentang sambal-sambal yang pernah ia cicipi di berbagai daerah. Dan menurutnya sambal yang paling pedas adalah di Indonesia!
Meskipun sempat dibredel 3 cerita di “Naked Traveler” edisi pertamanya, Trinity tidak takut berkomentar secara terbuka dan agak frontal mengenai suatu daerah. Maka di “Naked Traveler 2” ini, 3 cerita yang sempat dibredel tersebut dimasukkan kembali. Ia tetap berani menunjukkan fakta-fakta yang ia temukan ketika berwisata. Misalnya pulau-pulau di Indonesia yang telah menjadi milik asing, seperti Pulau Bidadari yang dimiliki orang Inggris dan Pulau Sture yang dimiliki orang Malaysia. Meskipun kepemilikan pulau di Indonesia oleh asing ini pernah dibantah oleh pemerintah di tayangan berita, Trinity seperti cuek saja menuliskan hal ini. Ia juga menceritakan bahwa pulau-pulau tersebut ditutup pagar dengan plang “Dilarang Masuk!”.
Kisah perjalanan Trinity dituliskan secara ringan, lucu, dan menarik. Ia merekomendasikan suatu tempat secara tidak langsung dengan menceritakan keunikannya. Membaca cerita perjalanan Trinity bisa membuat pembaca menjadi ingin berjalan-jalan juga seperti dirinya. Buku yang bisa dimasukkan kategori buku traveling ini memang bukan buku pedoman pariwisata pada umumnya, dimana kita bisa mendapatkan segala hal yang ingin kita ketahui tentang suatu daerah wisata. Melalui “Naked Traveler 2” kita tetap bisa mendapatkan informasi mengenai daerah wisata tersebut dengan cara yang berbeda.
Bahasa dalam “Naked Traveler 2” lebih dewasa dibandingkan “Naked Traveler” pertama yang mengesankan agak labil dalam penulisannya. Namun di “Naked Traveler 2” ini banyak sekali penulisan kata “laik” yang maksudnya adalah “layak”. Entah karena begitu cara Trinity menulis “layak” atau mungkin karena penyunting juga tidak tahu kata mana yang tepat dengan bahasa Indonesia.
Bagi Anda yang menyukai traveling, “The Naked Traveler” memang dikhusukan untuk Anda. Buku ini juga bisa memberikan referensi tempat bagi Anda yang ingin berwisata. Bila belum ada biaya untuk berwisata ke luar negeri, jelajahi Indonesia sebenarnya juga bisa sangat menyenangkan. Karena Indonesia yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke ini memiliki tujuhbelas ribu lebih pulau-pulau. Selamat [ingin] berwisata setelah membaca buku ini! :)
3 komentar:
buku yang bagus. semoga mampu menggambarkan tempat2 wisata dengan baik bagi para pembacanya.
begitu ringkas dan padat konten dari blog ini, cukup informatif dan juga mempunyai sisi yang edukatif. sang penulis nampak telah bekerja begitu total hanya untuk kesempurna-an isi dari blog ini. pemakaian kata yg tidak boros dan cendrung efisien juga salah satu hal yg membuat blog ini menjadi lumayan menarik untuk dibaca sampai habis.
singkat kata, lewat blog ini penulis telah menunjukkan kelasnya sebagai calon penulis yang akan cemerlang di masa depan
pinjem dongg.
yg pertamanya juga sekalian.. :p
sama ada yg baru kan? duo hippo atau apa gitu namanya..
Posting Komentar